Manfaat Pohon di Perkotaan
Bumi, tempat tinggal kita telah lama ada, jauh sebelum kita - manusia mendiami dan mengusahakannya. Bumi juga dilengkapi dengan sumberdaya alam yang melimpah untuk menopang kehidupan di atasnya.
Akan tetapi, sejak abad ke-19, pertumbuhan dan penyebaran populasi yang begitu cepat menghadapkan kita pada persoalan keterbatasan sumberdaya alam. Laju penurunan sumberdaya alam ini pun semakin tajam menuju kelangkaan tatkala kemampuan kita mengkonsumsi lebih besar daripada kemampuan alam untuk menyediakan. Misalnya, penebangan dan pengrusakan hutan terjadi dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan di Indonesia, baik untuk memenuhi kebutuhan kayu maupun pembakaran hutan untuk areal pertanian.
Kita memang tidak mungkin menghentikan penebangan kayu, karena kayu merupakan bahan multi fungsi bagi kehidupan kita. Akan tetapi menyadari betapa pentingnya peran hutan bagi kelangsungan biodiversitas dapat membantu kita mengambil langkah kecil untuk mempertahankan keberadaan hutan atau berpartisipasi dalam penanaman pohon di lingkungan kita.
Mari kita lihat, apa saja peranan pohon bagi kehidupan.
Peranan Pohon bagi Kehidupan
Pohon adalah jenis tanaman terbesar dari semua tanaman, dan berperan sebagai penyangga bagi ekosistem darat. Pohon juga berperan membantu pengaturan iklim, seperti panas, dingin, dan angin, dan menciptakan sebuah lingkungan di mana manusia, mamalia, serangga, burung, dan sebagainya bisa hidup dengan nyaman.Sebenarnya, pohon bersimbiose mutualisme dengan hewan dan manusia dalam lingkungan global. Manusia dan sebagian hewan mengambil oksigen dari udara dan menghembuskan karbon dioksida. Tanaman menggunakan karbon dioksida tersebut dalam proses pertumbuhan, menyimpan karbon dalam jaringan kayu, dan kemudian mengeluarkan oksigen ke atmosfer sebagai produk limbah. Proses ini pun kita kenal sebagai fotosintesis dan sangat penting untuk kehidupan.
Jelaslah, bahwa pohon bertindak sebagai filter untuk menghilangkan polutan udara. Efek ini sangat bermanfaat bagi kita, terutama yang tinggal di daerah perkotaan.
Pentingnya Pohon bagi wilayah perkotaan
Saat ini, banyak daerah perkotaan menghadapi populasi berlebihan, seiring dengan penekanan terhadap pembangunan, ekonomi, industrialisasi, dan penanggulanan emisi kendaraan yang tidak terencana. Alhasil terjadi pencemaran perkotaan, yang meliputi udara, air, dan tanah. Seperti di Indonesia, polusi udara diperparah lagi oleh peningkatan tajam penggunaan kenderaan bermotor yang dipicu oleh mudahnya kepemilikan kenderaan, ditambah emisi industri.Selain masalah pencemaran, daerah perkotaan yang tumbuh pada tingkat yang mengkhawatirkan memerlukan biaya pembangunan sarana dan pemeliharaan kualitas air. Oleh karena pepohonan adalah paru-paru, filter air, dan pendingin udara kota, maka kota menerapkan prinsip-prinsip ekologi dalam perencanaan dan pembangunan kota, sehingga menjadi hunian yang nyaman bagi kita. Belakangan, ada beberapa kota dunia yang telah mendapat julukan kota hijau (green city).
Sebuah survei terhadap kota-kota metropolitan menunjukkan bahwa kota-kota yang dipenuhi gedung-gedung tinggi, namun hanya memiliki sedikit pohon mendapat curah hujan yang sangat sedikit. Modernisasi dan gaya hidup serba instan dan perubahan yang begitu cepat membuat kita terlena dan tidak acuh terhadap peran alam bagi kelangsungan hidup kita. Akibatnya, kita menuai reaksi alam dalam bentuk pemanasan global yang menimbulkan sejumlah masalah bagi lingkungan seperti banjir bandang, badai, kekeringan, dan sebagainya.
Risiko terhadap kesehatan akibat minimnya pohon jauh lebih tinggi. Menurut penelitian, keberadaan pepohonan dapat mengurangi suhu perkotaan hingga 4 derajat Celcius (7F). Selain itu pepohonan perkotaan juga menyerap polusi dari semua jenis, partikulat, kimia dan kebisingan, tetapi kontribusinya tergantung pada ukuran dan kuantitas pohon perkotaan.
Suhu rata-rata di kota-kota besar Indonesia kini berkisar 32 hingga 33 derajat Celcius. Bayangkan, bila dengan menyediakan taman kota dan menanami pohon sepanjang jalan kita dapat mengurangi suhu tersebut 4 derajat saja. Tentu, kita akan lebih nyaman, sama seperti suhu 20 tahun lalu berkisar 27 sampai 29 derajat Celcius. Semoga kota-kota kita di Indonesia mulai menyadari hal ini dan beralih menuju green city. :)
Anda dan saya tinggal di planet yang sama. Ini adalah rumah kita. Mari kita bekerjasama untuk menjaga dan melestarikannya dengan cara berpartisipasi menanam pohon mulai dari pekarangan rumah bila memungkinkan, atau menyederhanakan kehidupan agar tidak memboroskan sumber daya.
sumber: http://www.tipsmu-tipsku.com
Labels:
Artikel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar